PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM PENYAKIT TUMBUHAN
(Laporan Praktikum
Bioekologi Penyakit Tumbuhan)
Oleh
Nasrulloh Zein Maksum
1414121162
LABORATORIUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Laboratorium merupakan suatu tempat dimana seorang melakukan penelitian
atau percobaan. Adanya laboratorium untuk memudahkan melakukan suatu percobaan
dan atau penelitian sehingga memperoleh hasil yang maksimal. Terdapat berbagai
macam alat di dalam laboratorium tentunya untuk keperluan laboratorium. Selain
alat-alat, di dalam laboratorium juga terdapat bahan-bahan kimia yang juga
berbahaya. Dengan ini, maka perlunya berhati-hati saat di dalam laboratorium
dan sedang dalam mengerjakan percobaan.
Dengan mengenalan alat- alat praktikum yang akan di
gunakan ini dapat membantu kita dalam melakukan praktikum sehingga tidak
terjadi keliruan pada saat melakukan praktikum.Karena pada saat praktikan
melakukan praktikum, asisten / dosen tidak lagi menerangkan mengenai fungsi dan
penggunaan alat-alat tersebut. Dalam hal ini asisten / dosen hanya membimbing
bagaimana praktikum harus dilaksanakan, sehingga praktikan harus benar-benar
menguasai penggunaan dan fungsi alat-alat laboratorium.Setiap alat memiliki
nama yang menunjukkkan kegunaan alat , prinsip kerja atau proses yang
berlangsung ketika akan digunakan. Maka untuk dapat lebih mengenal alat-alat
laboratorium lebih jelas dan kegunaan nya dilakukan sebuah pengamatan terhadap
alat- alat laboratorium..Seorang yang tidak mengenal alat-alat laboratorium
maka tidak akan bisa melakukan percobaan. Bagi seorang praktikan mengenal
alat-alat laboratorium sangatlah penting. Jika praktikan mengenal, mengetahui
fungsi dan mengetahui cara kerja alat-alatnya maka jalannya percobaan akan
berjalan lancar, sedangkan jika sebaliknya maka praktikan pasti akan mengalami
masalah dalam percobaannya. Akibatnya
percobaan akan mengalami hambatan seperti kebingungan, kerusakan pada benda
dan bahkan sampai kegagalan pun akan terjadi. Dengan demikian, maka sangat
penting sekali mengenal setiap alat-alat yang ada di dalam laboratorium.
1.2 Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan dilakukan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui nama alat-alat laboratorium penyakit tumbuhan secara umum.
2.
Mengetahui fungsi masing-masing alat laboratorium penyakit tumbuhan.
3.
Mengetahui cara kerja masing-masing alat laboratorium penyakit tumbuhan.
4. Mengetahui
manfaat pengenalan alat-alat laboratorium.
II.
METODOLOGI
PRAKTIKUM
2.1
Alat dan Bahan
Adapun alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop majemuk, autoclafe, Laminar
Air Flow (LAF), colony counter, haemocytometer, spectrofotometer, water
destiller, rotamixer, oven, shaker, dan hote plate.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini tidak ada.
2.2
Cara Kerja
Adapun cara kerja yang akan dilakukan sebagai berikut:
1. Diamati dan digambar setiap alat yang sudah
disiapkan.
2. Diberikan keterangan berupa rincian nama,bagian dan fungsinya.
3. Diberikan penjelasan berupa prinsip kerja alat tersebut.
III.
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan yang diperoleh yaitu sebagai berikut
:
No
|
Gambar
|
Keteranagn
|
1
|
Mikroskop Majemulk
|
Mikroskop majemuk adalah alat yang digunakan untuk
melihat benda mikroskopis. Mikroskop majemuk mempunyai 4 besaran yaitu: 4X
,10X,40X dan 100 X perbesaran namun harus menggunakan minyak imersi.
|
2
|
Autoklaf
|
Autoklaf adalah alat yang digunakan untuk proses
sterilisasi basah. Alat ini berkerja menggunakan panas uap air, dengan suhu
121 C dan tekanan 1atm.
|
3
|
Laminar Air Flow
|
Lamina Air Flow adalah alat yang digunakan untuk
bekerja secara aseptic, alat ini menggunakan prinsip penyiran kemudian
penganginan yang bertujuan agar bakteri keluar.
|
4
|
Colony Counter
|
Colony Counter adalah alat yang digunakan untuk
menghitung suatu mikroba dalam proses perhitungan secara tidak langsung, alat
ini menggunakan prinsip digital dalam penghitungan.
|
5
|
Haemocytometer
|
Haemocytometer adalah Alat yang digunakan untuk menghitung spora jamur
pada metode perhitungan langsung.
|
6
|
Spektrofotometer
|
Spektrofotometer adalah alat
yang digunakan untuk menghitung kerapatan suatu bakteri pada proses
perhitungan langsung,alat ini mempunyai kekurangan berupa, bakteri baik yang
hidup atau mati semuanya akan terhitung
|
7
|
Water Destiler
|
Water Destiler adalah alat yang digunakan sebagai
penyulingan air, alat ini bertujuan untuk mensterilkan air biasa menjadi air
aquades
|
8
|
Rotamixer
|
Rotamixer adalah alat yang berguna untuk mengaduk
atau menghomogenkan larutan yang berada didalam tabung reaksi
|
9
|
Oven
|
Oven adalah alat yang berguna sebagai alat
sterilisasi kering, terdapat bermacam-macam variasi suhu yang digunakan dlam
sterilisasi ini
|
10
|
Shaker
|
Shaker adalah alat yang berfungsi untuk
menghomogenkan suatu larutan yang berada didalam tabung Erlenmeyer.
|
11
|
Hot Plate
|
Hot Plate adalah alat yang berguna untuk
menghomogenkan suatu larutan dengan tetap mempertahankan suhu larutan
tersebut.
|
3.2
Pembahasan
1. Mikroskop
Majemuk
Mikroskop fungsinya untuk mengamati mikroba-mikroba beserta
aktivitas-aktivitas yang dilakukannya dalam setiap siklus hidupnya. Alat ini
terdiri dari beberapa lensa dan alat ini sangat bermanfaat atau dibutuhkan
dalam melihat mikroba yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat oleh mata
secara telanjang. Mikroskop dibagi
menjadi dua yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Pada percobaan ini
digunakan mikroskop cahaya yaitu merupakan
mikroskop yang mempunyai bagian – bagian yang terdiri dari alat-alat yang
bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda atau preparat yang
transparan. Suatu variasi dari mikroskop
cahaya biasa ialah mikroskop ultraviolet, karena cahaya ultraviolet tak dapat
dilihat oleh mata manusia maka bayangan benda harus direkam pada piringan peka
cahaya. Mikroskop ini menggunakan lensa kuarsa. Mikroskop cahaya mempunyai
keuntungan yaitu hemat terhadap penggunaan listrik. Bagian–bagian mikroskop yaitu:
1.
Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang bersifat maya dan
tegak. Lensa objektif berfungsi untuk mengatur pembesaran ukuran untuk kekuatan
4x, 10x, 40x dan 100x.
2.
Kondensor berfungsi untuk mengatur bayangan yang akan diamati atau untuk
menaikkan dan menurunkan kondensor.
3.
Reflektor berfungsi untuk menerima cahaya yang masuk atau dapat memperjelas
cahaya yang akan datang.
4.
Tubuh mikroskop berfungsi untuk tempat terjadinya proses bayangan antara
lensa objektif dengan lensa okuler.
5.
Makrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler objektif sehingga tepat
fokusnya secara kasar dan jelas.
6.
Mikrofokus berfungsi untuk mengatur jarak okuler sehingga tepat fokusnya
secara tajam.
7.
Revolver berfungsi sebagai tempat lensa objektif.
8.
Meja objek berfungsi untuk meletakkan preparat yang akan diamati.
9.
Penjepit berfungsi untuk memperkokoh kedudukan preparat agar tidak goyang.
10. Pengatur kondensor berfungsi sebagai pengatur letak lensa kondensor
terhadap preparat.
11. Pemegang (lengan) berfungsi untuk memegang mikroskop.
12. Diafragma berfungsi mengatur cahaya yang masuk dalam mikroskop.
13. Kaki atau dasar berfungsi untuk memperkokoh kedudukan mikroskop.
2.Autoklaf
Autoclaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang
digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF).
Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi
(15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya
15 menit untuk C.
3.Laminar
Air Flow
Laminar air flow adalah Kelengkapan dasar laboratorium, yang fungsinya
untuk bekerja secara aseptis (steril) karena mempunyai pola pengaturan dan
penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar dan aplikasi
sinar UVI beberapa jam sebelum digunakan.
Lnagkah
kerja dari alat ini adalah pertama berrsihkan diding LAF menggunakan alcohol
dan tisu lalu menghidupkan tombol sinar uv selama 10-20 menit kemudian buka LAF
lalu hidupkan blower.
4.Colony
Counter
Prinsip
kerja alat ini yaitu setelah kita ON kan, kita menyimpan cawan petri yang
berisi bakteri atau jamur ke dalam kamar hitung, kemudian mengatur alat
penghitung pada posisi (000) dan mulai menghitung dengan menggunakan jarum
penunjuk sambil melihat jumlah pada layar hitung.Fungsi dari colony
counter adalah untuk mempermudah penghitungan koloni yang tumbuh setelah
diinkubasi didalam cawan karena adanya kaca pembesar.
5.Haemocytometer
Haemocytometer
berfungsi sebagai alat penghitung jumlah sel spora pada jamur, alat ini
bekerja dengan bantuan mikroskop pada
metode langsung, terdapat 9 kotak yang didalamnya akan dibagi menjadi 2
perbesaran kotak lagi.
6.Spektrofotometer
Prinsip kerja alat ini adalah membiaskan cahaya
kedalam kupet yang berisi sampel (zat), sebagian sinar akan ada yang diteruskan
dan sebagian lagi akan diserap. Saat pemasangan kupet ke dalam sepektometri
tidak boleh menggunakan tangan, karena minyak yang terdapat pada tangan akan
menempel pada kupet dan mempengaruhi hasil akhirnya.Alat ini berfungsi untuk
mengukur jumlah pertumbuhan bakteri.
7.Water Destiler
Prisip kerja dari alat ini adalah melakukan penyulingan
air biasa menjadi air steril berupa air aquades, pertama yang dilakukan adalah
dengan menekan tombol oon pada alat tersebut, kemudian air masuk kedalam alat, hal ini akan
ditampilkan lama proses penyulingan dilakukan, setelah selesai penyulingan maka
alat harus di matikan lagi.
8.Rotamixer
Prinsip kerja alat ini adalah menghomogen kan suatu
larutan yang berada di dalam tabung reaksi, pertama letakkan tabung reaksi pada
lubang atas alat tersebut, kemudian hidupkan alat denga menekan tombol on kemudian
pegang kuat tabung,jika kan menambah rotasi putar atur tombol yang berada di
samping tombol power.
9. Oven
Oven adalah alat
yang berguna sebagai alat sterilisasi kering, terdapat bermacam-macam variasi
suhu yang digunakan dlam sterilisasi ini. Prinsip kerja dari alat ini adalah
dengan membuka pintu oven lalu masukan alat yang akan disterrilisasi, tutup
pintu oven kemudian tentukan suhu sesuai dengan ketentuan oven.
10.Shaker
Shaker adalah alat
yang berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan yang berada didalam tabung
Erlenmeyer.Prinsip kerja alat ini dengan membuka penjepit tabung Erlenmeyer
kemudian masukan tabugn lalu kencangkan tuas pemutar. Hidupkan alat tersebut
kemudian mengatur waktu untuk penghomogenan dan kecepatan alat tersebut.
11.Hot Plate
Hot Plate adalah
alat yang berguna untuk menghomogenkan suatu larutan dengan tetap
mempertahankan suhu larutan tersebut.Prinsip kerja alat ini dengan meletakan
larutan yang akan dipanaskan di atas hotplate kemudian menghidupkan hotplate.
IV.KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Pemahaman tentang nama,fungsi alat laboratorium sangat penting sebagai
wawasan alam dalam melakukan praktikum kedepan.
2. Semua alat laboratorium memiliki standardan karakteristik tertentu dalam
penggunaanya.
3. Keberhasilan suatu praktikum di tentukan oleh pengetahuan praktikan tentang
prinsip kerja alat laboratorium tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Hadiutomo.
1990. Mikrobiologi Dasar Jilid I. Jakarta: Erlangga
Ibnu.1976.Analisa Kimia Kuantitatif.Jakarta:Erlangga
Khasani.1990.
Prosedur alat-alat Kimia. Yogyakarta
: liberty
Tim Asisten Dosen. Mikrobiologi. 2009. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi.
Bandar Lampung : Universitas Lampung
LAMPIRAN
No comments:
Post a Comment