PENGENALAN ORDO
SERANGGA SEBAGAI HAMA DAN MUSUH ALAMI
(Laporan Praktikum Bioekologi Hama Tanaman)
Oleh
Nasrulloh Zein Maksum
1414121162
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2015
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu budidaya tanaman
istilah hama tidak akan asing petani,
dikarenakan suatu tanaman tidak akan pernah bias lepas dari suatu hama. Serangan hama akan lebih besar pada tanaman yang menggunakan pola budidaya tersebut
sistem monokultur. Hama
tanaman bersifat dinamis dan perkembangannya dipengaruhi oleh lingkungan biotik
(fase pertumbuhan tanaman, populasi organisme lain, dan sebagainya) dan abiotik
(iklim, musim, agroekosistem, dan lain-lain). Pada dasarnya semua organisme
dalam keadaan seimbang (terkendali) jika tidak terganggu keseimbangan
ekologinya (Syukur,2012). Untuk itu prerlindungan tanaman perlu diupayakan untuk mencegah kerugian pada usaha budidaya
tanaman yang diakibatkan oleh pengganggu
tanaman karena serangga merupakan golongan hewan yang dominan dimuka bumi
sekarang ini yang jumlahnya kira-kira 50% dari jumlah populasi mahluk hidup di
bumi(Makarim,2003).
Hama
dikatakan serangga memiliki ciri-ciri tertentu. Bagian tubuh serangga pada
umumnya terdiri atas 3 daerah yaitu kepala, toraks dan abdomen. Pada kepala
terdapat sepasang antena, sepasang matamajemuk, 3 buah ocelli, serta
seperangkat alat mulut. Toraks didukung oleh 3segmen masing-masing segmen
terdapat sepasang kaki. Serangga yang memilikisayap umumnya mempunyai 2 pasang
sayap yang melekat pada segmen ke-2 danke-3 dari toraks. Abdomen disokong oleh
11 segmen yang ditumbuhi olehspirakel, tympanum, alat genitalia dan dilengkapi
oleh ovipositor. Berdasarkan urairan
diatas maka hal yang melatar belakangi praktikum iniyaitu agar dapat mengetahui
morfologi dari serangga dan gejala serangan sertadapat mengetahui macam
– macam ordo.
Hal diatas merupakan landasan
perlunya dilakukan suatu praktikum pengenalan serangga, karna dalam
pengendalian hama kita harus mengetahui kelemahan dan kelebihan serangga
tersebut agar mendapatkan pestisida yang tepat dan tetap menjaga keramahan
lingkungan(Kanisius,1995).
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilakukannya praktikum
ini adalah sebagai berikut.
1.
Untuk mengetahui jenis ordo serangga
sebagai hama
2.
Untuk mengetahui serangga yang berperan
sebagai musuh alami
II.
METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1 Alat dan Bahan
Adapun
alat yang digunakan dalam praktikum adalah Mikroskop Majemuk, Cawan Petri.
Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum adalah serangga Ordo Coleoptera Penggerek
Buah Kopi (Hypothenemus hampei), Kumbang
Badak (Oryetes rhinoceros), Ordo
Diptera Lalat Buah(Bactacela dersaurs),Musuh
Alami Semut Rang-rang(Oecophylla
smaragdina),Semut Hitam(Pelicoderus
sp).
2.2 Cara Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan
dalam praktikum sebagai berikut:
1. Praktikan
bekerja dengan kelompoknya masing-masing.
2. Serangga
sebagai hama dan musuh alami diambil dalam ordo yang berbeda-beda.
3. Spesimen
diamati dibawah mikroskop.
4. Hasil
pengamatan di tulis dan di gambar.
III.HASIL
PENGAMATAN
3.1 Hasil Pengamatan
Adapun
hasil pengamatan yang diperoleh dari percobaan sebagai berikut.
Belalang
|
Nama
ilmiah : Valanga
nigricornis
Ordo : Orthoptera
Tipe
mulut : Menggigit mengunyah
(mandibulata)
Metamorfosis : Paurometabola atau tidak
sempurna (telur-nimfa -imago)
Mekanisme
serangan : Tanaman yang diserang
(daun) pertama digigit pada bagian
tersebut lalu dikunyah
Gejala : Gejala serangan
tidak spesifik, bergantung pada tipe tanaman yang diserang dan tingkat
populasi. Daun biasanya bagian pertama yang diserang. Hampir keseluruhan daun
habis termasuk tulang daun, jika serangannya parah. Terdapat bekas gigitan
pada tepi daun.
|
Cecopet
|
Nama
ilmiah : Chelisoches morio
Ordo
: Dermaptera
Tipe
mulut : Menggigit
mengunyah (Mandibulata)
Metamorfosis : Paurometabola atau tidak
sempurna (telur-nimfa-imago)
Mekanisme
serangan : Hama predator (serangga yang memangsa serangga lain dengan cara
menangkap, menggigit mengunyah, memangsa habis seluruh tubuh.
Gejala :Tidak ada gejala
yang ditimbulkan, karena cecopet sebagai predator atau musuh alami bagi hama
lain. Serangga yang dimakan habis tanpa tersisa.
|
Thrips
|
Nama
ilmiah : Thrips
sp
Ordo : Thysanoptera
Tipe
mulut : Haustelata,
tetapi terdapat mandible yang tidak
sama yaitu tipe meraut-menghisap.
Metamorfosis : Tidak sempurna atau
Paurometabola (telur-nimfa-imago)
Mekanisme
serangan : Cara menyerang dengan menghisap cairan daun, akhirnya menyebabkan
tanaman menjadi menggulung dan kerdil.
Gejala : Adanya bercak keperak-perakanan di balik daun. Daun
tanaman muda lebih disenangi hama.
|
Penggerek Buah Kopi
|
Nama
ilmiah : Hypothenemus
hampei
Ordo
: Coleoptera
Tipe
mulut : Menggigit
mengunyah (Mandibulata)
Metamorfosis : Sempurnaatau holometabola
(telur-larva-pupa-imago)
Mekanisme
serangan : Menyerang buah dengan
endosperma yang telah mengeras. Buah kopi yang bijinya masih lunak umumnya
hanya digerek untuk mendapatkan makanan dan selanjutnya ditinggalkan.
Gejala : Buah tidak berkembang, warnanya berubah
menjadi kuning kemerahan dan akhirnya gugur. Serangan pada buah yang bijinya
telah mengeras akan berakibat biji berlubang.
|
Pengorok Daun
|
Nama
ilmiah : Liriomyza huidobrensis
Ordo
: Diptera
Tipe
mulut : Menggigit
mengunyah (Mandibulata)
Metamorfosis:
Sempurna atau holometabola (telur-larva-pupa-imago)
Mekanisme
serangan : Lalat ini menyerang daun tanaman setelah meletakkan telur pada bagian
dalam dan mengorok kejaringan mesofil.
Gejala:
Jaringan daun menjadi kosong, dan menampakkan
bercak berwarna putih atau keperakan di atas permukaan daun.
|
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum ini
sebagai berikut:
1. Serangga
yang berperan sebagai hama adalah OrdoColeoptera: Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei), Kumbang Badak (Oryetes rhinoceros),Ordo Diptera Lalat
Buah(Bactacela dersaurs),
2. Serangga yang berperan menjadi musuh alami
adalah Semut Rang-rang(Oecophylla
smaragdina),Semut Hitam(Pelicoderus
sp).Serangga tersebut menjadi musuh alami dengan cara menjadi predator dan
parasit bagi hama yang akan menyerang tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Makarim, dkk.
2003. Arah dan Strategi Penelitian
Ambang Ekonomi Hama Tanaman Pangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Pangan. Balai penelitian Tanaman Pangan. Bandung.
Kanisius. 1995. Hama
Sains Pestisida dan Kegunaannya. Yogyakarta. Natawigena.
Syukur, M.2012. Hama Pengganggu Tanaman. Penebar
Swadaya.
Jakarta.
LAMPIRAN