Tuesday 25 October 2016

laporan BIOLOGI GULMA (Organ Perkembangbiakan Dan Penyebaran Gulma)

BIOLOGI GULMA (Organ Perkembangbiakan Dan Penyebaran Gulma)
(Laporan Praktikum Ilmu Teknik Pengendlian Gulma)




Oleh
Nasrulloh Zein Maksum
1414121162
Kelompok 1




LABORATORIUM GULMA
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
I
 
DAFTAR  ISI


Cover
Daftar Isi..................................................................................................................I
I.     Hasil Pengamatan
1.1.   Eleusine indica............................................................................................3
1.2.   Emilia sonchifilia........................................................................................4
1.3.   Cyperus kyllingia........................................................................................5
1.4.   Cyperus cyperiodes L.................................................................................6
1.5.   Asystacia gangetica....................................................................................7
1.6.   Digitaria ciliaris……..................................................................................8
1.7.   Eragrostis tenela........................................................................................9
1.8.   Cleome rutidospermae..............................................................................10
1.9.   Spigelia anthelmia ……………………………………………………11
 1.10 Ruelia tuberosa ……………………......……………………………..…12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN



I.  HASIL PENGAMATAN


Hasil dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
Eleusine indica


Alat Bantu Penyebaran:
Biji gulma ini memiliki alat bantu penyebaran sayap, sehingga gulma ini dalam penyebarannya dibantu oleh angin.

Habitat :
Umumnya gulma ini terdapat pada daerah yang sedikit terkena sinar matahari atau dalam kondisi yang lembab dan basah

Cara Pengendalian :
Yaitu dengan pengolahan tanah yang maksimal dan penyiangan yang harus dilakukan secara intensif.




Emilia sansifloria



Alat Bantu Penyebaran:

Biji gulma ini memiliki alat pengkait, sehingga dapat menembel pada binatang, dan manusia. Biji gulma yang ringan memungkin untuk terbawa air dan angin dalam penyebarannya.

Habitat :

pada daerah disekitaran rerumputan dengan kondisi yang lembab dan basah, serta tertutup dari naungan

Cara Pengendalian :

Yaitu dengan pengolahan tanah yang maksimal dan penyiangan yang harus dilakukan secara intensif.

Cyperus kyllingia



Alat Bantu Penyebaran:

Biji gulma ini memiliki alat sabut, sehingga dapat menembel pada binatang, dan manusia. Biji gulma yang ringan memungkin untuk terbawa air dan angin dalam penyebarannya.

Habitat :

Gulma ini terda[at pada daerah-daerah disekitar rerumputan dan di tepi jalan, serta disekitaran lahan-lahan pertanian

Cara Pengendalian :.

Yaitu dengan cara mekanis yaitu membabat ataupun mencabut gulma tersebut pada sekitaran lahan pertanian.

Cyperus cyperiodes L




Alat Bantu Penyebaran:

Biji gulma ini memiliki alat pengkait, sehingga dapat menembel pada binatang, dan manusia. Biji gulma yang ringan memungkin untuk terbawa air dan angin dalam penyebarannya.

Habitat :

Hidup di tempat terbuka maupun teduh contohnya apdang rumput, hutan sekunder, maupun pinggir jalan.

Cara Pengendalian :

Yaitu dengan cara mekanis yaitu membabat ataupun mencabut gulma tersebut pada sekitaran lahan pertanian.

Asystacia gangetica



Alat Bantu Penyebaran:

Seperti pada umumnya, gulma daun lebar memiliki alat bantu penyebaran yai biji. gulma ini memiliki alat pengkait, sehingga dapat menembel pada binatang, dan manusia. Biji gulma yang ringan memungkin untuk terbawa air dan angin dalam penyebarannya.

Habitat :

Tersebar diseluruh iklim tropis yang menjalar dan menguasai tumbuhan yang berada disekitarnya

Cara Pengendalian :

Yaitu dengan pengolahan tanah yang maksimal dan penyiangan yang harus dilakukan secara intensif.

Digitaria ciliaris



Alat Bantu Penyebaran:

Alat bantu penyebaran gulma ini yaitu Biji. Gulma ini memiliki biji seperti alat pengkait, sehingga dapat menembel pada binatang, dan manusia. Selain itu, biji gulma yang ringan memungkin untuk terbawa air dan angin dalam penyebarannya.

Habitat :

Tersebar diseluruh iklim tropis yang menjalar dan menguasai tumbuhan yang berada disekitarnya dan berada pada sekitaran gulma-gulma lainnya (rerumputan)

Cara Pengendalian :

Yaitu dengan pengolahan tanah yang maksimal dan penyiangan yang harus dilakukan secara intensif.

Eragrostis tenela



Alat Bantu Penyebaran:

Alat bantu penyebaran pada gulma ini yaitu dengan biji. Biji gulma ini berbentuk bulat sangat kecil dan menjari-jari di pucuk cabang.

Habitat :

Tersebar diseluruh iklim tropis dan menjalar serta menguasai tumbuhan yang berada disekitarnya dan berada pada sekitaran gulma-gulma lainnya (rerumputan)

Cara Pengendalian :

Dikendalikan dengan bahan kimia bahan kimia.  Aplikasi pasca-munculnya 2_4-D di 500 g.I / ha atau pra-munculnya aplikasi butachlor 1,5 kg a.I / ha, Anilophos pada 400 g / ha, Pretilachlor pada 1,0 kg / ha.

Cleome rutidospermae



Alat Bantu Penyebaran:

Alat bantu penyebaran gulma jenis ini pada umumnya sama dengan yang lain yaitu dengan biji yang berperan sebagai pengait. Penyebarannya dapat dari angin, alat-alat pertanian serta manusia karena mudah menempel.

Habitat :

Ditemukan di pinggir jalan, sawah, ladang. Juga ditemukan hidup sebagai epifit pada batu dan kayu

Cara Pengendalian :

Pengendalian yang efektif dari gulma ini adalah secara mekanis dengan mencabutnya karena walaupun gulma terlihat banyak tetapi hanya memiliki satu akar pokok.

Spigelia anthelmia



Alat Bantu Penyebaran:

Alat penyebaran dari gulma ini adalah melalui perantara air hujan dan angin.  Sedangkan organ perkembangbiakan dari organ ini adalah biji, karena tanaman ini mampu menghasilkan biji yang sangat banyak.

Habitat :

Tersebar diseluruh iklim tropis dan tempat yang mempunyai kelembapan tinggi.

Cara Pengendalian :

Dilakukan secara mekanis yaitu mencabut atau mengoret jika gulma belum memasuki masa generatif, jika sudah memasuki masa generatif dan biji sudah matang maka yang paling efektif menggunakan herbisida kontak maupun sistemik yang bersifat pre-emergence.

Ruelia tuberosa



Alat Bantu Penyebaran:

Seperti pada umumnya, gulma daun lebar memiliki alat bantu penyebaran yaitu biji. Biji pada gulma ini diproduksi secara banyak(masal) karena gulma ini termasuk gulma semusim

Habitat :

Iklim tropis,sinar matahari cukup dan kelembaban tinggi

Cara Pengendalian :

Pengendalian yang paling tepat adalah dengan cara mekanis yaitu dengan mencabut gulma tersebut.



DAFTAR PUSTAKA



Anonim. 2013. Organ Perkembangbiakan dan Penyebaran Gulma.
diakses pada tanggal 23 Oktober 2013 pukul 20.30 WIB.

Maulida, O. 2011. Organ Perkembangbiakan Dan Penyebaran Gulma. http://id.scribd.com/document_downloads/direct/87140092. diakses pada tanggal 23 Oktober 2013 pukul 20.30 WIB.



















LAMPIRAN

Thursday 20 October 2016

Laporan ANALISIS VEGETASI GULMA



ANALISIS VEGETASI GULMA
( Laporan Praktikum Teknik Pengendalian Gulma )






Oleh
Kelompok 1

Marina Simanungkalit                         1414121141
Muhammad Riswawan                       1414121160
Nasrulloh Zein Maksum                     1414121162
Niko Fernando                                    1414121172
Ratna Sari Dewi R.                             1414121195













LABORATORIUM GULMA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
DAFTAR ISI


SAMPUL DEPAN............................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................

I.  PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang...................................................................................
1.2  Tujuan.................................................................................................

II.  TINJAUAN PUSTAKA

III.  BAHAN DAN METODE
3.1  Alat dan Bahan....................................................................................
3.2  Metode Praktikum............................................................................

IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Hasil Pengamatan................................................................................
4.2  Pembahasan........................................................................................

V.  KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN



I.  PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang

Gulma adalah tanaman yang kehadiranya tidak diinginkan karena tumbuhan tersebut dapat mengganggu tanaman pokok baik dari segi makanan dan ruang tumbuh.  Gulma di suatu tempat mungkin berguna sebagai bahan pangan, makanan ternak atau sebagai bahan obat-obatan. Dengan demikian, suatu spesies tumbuhan tidak dapat diklasifikasikan sebagai gulma pada semua kondisi. Namun demikian, banyak juga tumbuhan diklasifikasikan sebagai gulma dimanapun gulma itu berada karena gulma tersebut berada pada lingkungan budidaya tanaman pokok.

Vegetasi tumbuhan adalah sekumpulan tumbuhan dan biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersama- sama pada suatu tempat sedangkan analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan dan bentuk vegetasi dari tumbuh-tumbuhan itu sendiri.  Vegetasi menggambarkan perpaduan berbagai jenis tumbuhan di suatu wilayah atau daerah. Suatu tipe vegetasi menggambarkan suatu daerah dari segi penyebaran tumbuhan yang ada baik secara ruang dan waktu. Rawa-rawa, padang rumput dan hutan merupakan suatu contoh vegetasi. Suatu vegetasi kadangkala dibagi menjadi beberapa komunitas yang tumbuh bersama di suatu daerah.

Pada suatu lahan produksi komunitas tersebut juga disebut assosiasi yaitu sekumpulan tumbuhan yang tumbuh bersama pada lingkungan yang sama. Komunitas tumbuhan akan selalu di dominasi oleh jenis tumbuhan tertentu

sebagai gulma. Komunitas tumbuhan sering kali digunakan oleh ahli ekologi untuk menjelaskan suatu vegetasi di suatu wilayah

Gula akan sangat berpengaruh terhadap tanaman pokok budidaya, karena keberadaanya akan memnyebabkan persaingan antara tanaman pokok budidaya dengan gulma itu sendiri.  Persaingan yang terjadi adalah perebutan unsur makanan maupun ruang tumbuh.  Untuk hal tersebut maka perlu dilakukan analisis vegetasi gulma untuk peningkatan produktivitas suatu budidaya tanaman.


1.2  Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.  Mengetahui dan mengerti manfaat analisis vegetasi
2.  Mampu melaksanakan analisis vegetasi dengan menggunakan metode yang umum dipakai.