1.1 Latar Belakang
Nitrogen ditemukan melimpah dalam bentuk gas di atmosfer, namun tidak dapat digunakan secara langsung oleh organisme karena memrlukan energi yang besar untuk memecah ikatan rangkap tiga gas nitrogen. Di perairan, nitrogen ditemukan dalam dua bentuk yaitu, nitrogen terlarut (Dissolved) dan tidak terlarut (Particulate) dan keduanya tidak dapat langsung digunakan oleh organisme yang lebih tinggi, melainkan harus ditransformasikan terlebih dahulu oleh bakteri dan jamur (Doeswono, 1983).
Nitrogen dapat ditemukan hampir disetiap badan air dalam berbagai macam bentuk bergantung tingkat oksidasinya seperti NH3, N2, NO2 dan NO3. Nitrogen netral berada sebagai gas N2 yang merupakan hasil suatu reaksi yang sulit untuk bereaksi lagi. N2 lenyap dari larutan sebagai gelembung gas karena kadar kejenuhannya rendah (Wagiman, 2014). Proses konversi nitrogen amonia menjadi nitrat melibatkan bakteri autotrof. Bakteri aututrof adalah bakteri yang menggunakan sumber energi dari cahaya matahari (Photoautotrof) maupun hasil oksidasi bahan anorganik (Chemoautotrof). Sumber karbon berasal dari fiksasi dioksida genus nitrosamonas dan nitrobakter adalah jenis yang paling memgang peranan penting dalam proses nitrifikasi (Hammer, 2004).
Nitrogen dapat diubah dalam bentuk amonium pada dekstruksi dengan asam sulfat pekat yang mengandung katalis dan zat kimia lainnya yang dapat meningkatkan suhu pada waktu dekstruksi. Kemudian amonium ditetapkan dari jumlah amoniak yang dibebaskan pada penyucian dekstrat. Bentuk – bentuk nitrogen anorganik yang dapat ditentukan dalam tanah adalah bentuk amonium, nitrat dan nitrit.
1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Menghitung kadar nitrogen pada tanah.
2. Mengetahui fungsi dan peran nitrogen pada tanah.
3. Mengetahui cara menentukan nitrogen total pada tanah.
I.
TINJAUAN
PUSTAKA
Cara utama nitrogen masuk kedalam tanah
adalah akibat kegiatan jasad renik, baik yang hidup bebas maupun yang
bersimbiosis dengan tanaman. Dalam hal yang terakhir nitrogen yang diikat
digunakan dalam sintesa amino dan protein oleh tanaman inang. Jika tanaman atau
jasad renik pengikat nitrogen bebas, maka bakteri pembusuk membebaskan asam
amino dari protein, bakteri amonifikasi membebaskan amonium dari grup amino,
yang kemudian dilarutkan dalam larutan tanah. Amonium diserap tanaman, atau
diserap setelah dikonfersikan menjadi nitrat oleh bakteri nitrifikasi (Hakim,
dkk. 1986).
Pengaruh jangka panjang pemupukan nitrogen
dalam biosfer tidak diketahui, tetapi pemupukan ini merupakan bahaya yang
terpendam bagi pencemaran nitrat terhadap air tanah dan eutrofikasi danau.
Penting untuk disadari bahwa penambahan lebih banyak nitrogen kedalam tanah
lebih penting sebagai pupuk tidak selalu berakibat lebih banyak pencucian
nitrat sampai ke permukaan tanah. Hal ini merupakan akibat dari kenyataan bahwa
pertumbuhan tanaman yang sangat meningkat memerlukan lebih banyak pengambilan
nitrogen. Tetapi, kehilangan nitrogen meningkatkan kemampuan tanah dalam imobilisasi
terlampaui (Foth, 1994).
Hilangnya N dari tanah karena digunakan
oleh tanaman atau mikroorganisme. N dalam bentuk NH4+ dapat diikat oleh mineral liat jenis illit
sehingga tidak dapat digunakan oleh tanaman. N dalam bentuk NO3-
mudah dicuci oleh air hujan, banyaknya hujan N menjadi rendah, dan tanah pasir
mudah merembeskan air sehingga N lebih rendah dari tanah liat sehingga N dalam
tanah liat rendah (Hardjowigeno, 2003).
Amonium dalam kadar yang tinggi dapat
meracuni tanaman. Hal ini disebabkan oleh adanya amoniak (NH3) yang
terbentuk dari amonium. Bagi tanaman yang berwarna hijau mengandung N protein
terbanyak dan meliputi 70% – 80 % dari total N tanaman. Nitrogen asam nukleat
terdapat sekitar 10% dan asam amino terlarut hanya sebanyak 5% dari total dalam
tanaman (Rosmarkam dan Yuwono, 2002).
II.
METODOLOGI
PRAKTIKUM
2.1
Alat
dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah neraca analitik, tabung digestion dan blok digestion, labu
didih 250 ml, erlenmeyer 100 ml bertera, buret 10 ml, pengaduk magnetik,
dispenser, pengocok tabung dan alat destilasi.
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu, asam
sulfat pekat (95% - 97%), campuran selen p.a, asam borat 1%, Natruim Hidroksida
40%, batu didih, penunjuk conway, dan larutan batu asam sulfat 0,050 N.
2.2
Prosedur
Kerja
Adapun prodesur percobaan yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
Ditimbang 1 gr
contoh tanah ukuran < 0,5 mm.
|
Dimasukkan ke
dalam labu kjeldhal 100 ml.
|
Ditambahkan 1 gr
campuran selen dan 3 ml asam sulfat pekat.
|
Dipanaskan pada
alat destruksi.
|
Tabung diangkat,
didinginkan dan ekstrak diencerkan dengan air bebas ion hingga tepat 100
ml.
|
Dikocok sampai
homogen.
|
Dipindahkan
secara kualitatif seluruh ekstrak contoh ke labu didih.
|
Dipindahkan
secara kualitatif seluruh ekstrak contoh ke labu didih.
|
Ditambahkan
sedikit serbuk batu didih dan aquades hingga setengah volume labu.
|
Disiapkan
penampung untuk NH3 yang dibebaskan yaitu erlenmeyer yang
berisi 25 ml asam borat 1% yang ditambha 3 tets indikator conway dan
dihubungkan pada alat destilasi.
|
Ditambahkan NaOH
40% sebanyak 20 ml ke labu didih.
|
Didestilasi
hingga volume penampang mencapai 50 ml – 75 ml .
|
Dititrasi
destilat dengan HCL 0,1 N hingga warna merah jambu.
|
Dicatat volume
titar contoh (Va) dan blank (Vb).
|
Disamping ini
dilaukakan penetapan blanko.
|
Hasil.
|
III.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil
Praktikum
Adapun hasil yang didapat pada praktikum
ini adalah :
No
|
Tanah
|
Vol Titrasi (Va)
|
Vol Titrasi (Vb)
|
N Total (%)
|
HCL 0,1 N
|
Blanko
|
|||
1
|
A (hitam)
|
2,75 ml
|
0,3
|
0,343
|
2
|
B (merah)
|
1,40 ml
|
0,3
|
0,154
|
3.2
Pembahasan
Nitrogen dengan lambang rumus molekul
kimia N2 berasal dari bahasa latin nitrum dan bahasa yunani nitron
yang berarti pembentukan, gen, atau soda asli. Nitrogen (N2)
merupakan gas yang tak berbau, tak berwarna, tidak ada rasa dan bersifat inert yaitu gas diatomik bukan logam
yang stabil dimana sangat sulit bereaksi dengan unsur dan senyawa lainnya.
Nitrogen (N2) mengisi kurang lebih 78% atmosfer bumi sisanya oksigen
(O2) 21%, Argon (Ar) 1% dan gas lainnya. Nitrogen terdapat dalam
banyak jaringan hidup dan pembentuk senyawa penting seperti asam amino dan asam
nitrat yang merupakan komponen terpenting pembentuk DNA dan RNA (Poerwowidodo,
2001).
Fungsi unsur hara nitrogen di dalam tanah
bagi pertumbuhan tanaman adalah memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman dan
pembentukan protein. Nitrogen merupakan unsur utama pembentuk protoplasma sel,
asam amino, protein amida, alkaloid, dan klorofil. Kekurangan nitrogen akan
menurunkan aktivitas metabolisme tanaman yang dapat menimbulkan klorosis (warna
daun memucat). Pemupukan nitrogen berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi
buah (Syahrul, 2011).
Gejala tanaman yang kekurangan nitrogen :
1. Pertumbuhan tanaman sangat lambat, tanaman kurus dan kerdil.
2. Warna daun pucat, hijau kekuningan, ukurannya kecil.
3. Batang tipis dan lusuh.
4. Akar lateral sadikit yang tumbuh (Haidir, 2012).
1. Pertumbuhan tanaman sangat lambat, tanaman kurus dan kerdil.
2. Warna daun pucat, hijau kekuningan, ukurannya kecil.
3. Batang tipis dan lusuh.
4. Akar lateral sadikit yang tumbuh (Haidir, 2012).
Gejala tanaman yang kelebihan nitrogen :
1. Warna gelap pada daun, dan batang berair.
2. Masa generatif tertunda.
3. Tanaman lembek dan mudah rebah (Haidir, 2012).
1. Warna gelap pada daun, dan batang berair.
2. Masa generatif tertunda.
3. Tanaman lembek dan mudah rebah (Haidir, 2012).
Faktor – faktor yang mempengaruhi
ketersediaan nitrogen di dalam tanah yaitu :
1. Pengaruh iklim dan vegetasi.
2. Pengaruh topografi.
3. Pengaruh komponen mineral tanah.
4. Pengaruh distribusi profil (Haidir, 2012).
1. Pengaruh iklim dan vegetasi.
2. Pengaruh topografi.
3. Pengaruh komponen mineral tanah.
4. Pengaruh distribusi profil (Haidir, 2012).
Dari praktikum yang telah dilakukan
didapatkan hasil berupa data yang menunjukan nitrogen total yang terdapat pada
tanah A (hitam) dan B (merah). Pada tanah A (hitam) diperlukan 2,75 ml HCL 0,1
N untuk merubah warna indikator conway dengan proses titrasi sehinga didapatkan
nitrogen total untuk tanah A sebesar 0,343%. Sedangkan pada tanah B diperlukan
1,4 ml HCL 0,1 N untuk merubah indikator conway dengan proses titrasi sehingga
didapatkan nitrogen total untuk tanah B sebesar 0,154%.
Nilai N Total Kriteria N Total
< 0,1 Sangat Rendah
0,1 – 0,21 Rendah
0,22 – 0,51 Sedang
0,52 – 0,75 Tinggi
> 0,75 Sangat Tinggi
IV.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari
praktikum ini adalah :
1.
Kadar nitrogen
total pada tanah A (Hitam) sebesar 0,343%, sedangkan pada tanah B (Merah)
sebesar 0,154%.
2.
Kriteria nitrogen
pada tanah A (Hitam) menurut satuan internasional (SI) adalah sedang, dan tanah
B (Merah) adalah rendah.
3.
Fungsi nitrogen
adalah memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman dan pembentukan protein.
4.
L
DAFTAR PUSTAKA
Doeswono. 1983. Ilmu – Ilmu
Terjemahan. Jakarta : Bhtara Karya Aksara.
Foth, H.D. 1994. Dasar – Dasar
Ilmu Tanah. Jakarta : Erlangga.
Haidir.
2012. http://www.fp.unud.co.id diakses pada hari sabtu 22 November 2014 pada pukul
10.14 WIB.
Hakim, N.Y.M, Nyakpa, M.A. Lubis, G.S. Nugroho, Saul R.M, Diha A.M,
Hong B.G dan Balky H.H. 1986. Dasar –
Dasar Ilmu Tanah. Lampung : Universitas Lampung.
Hammer, Mark J. 2004. Water
and Wastewater Technology. Ohio : Upper Saddle River New Jersey Colombus.
Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu
Tanah. Jakarta : Akademika Pressindo.
Poerwidodo.
1991. Genesis Tanah, Proses Genesis dan
Morfologi. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Rosamrkam, A dan Yuwono, N.W. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta : Kanisius.
Syahrul.
2011. http://www.syahrulramadhan92.blogspot.com diakses pada hari sabtu 22 November 2014 pada pukul
10.34 WIB.
Wagiman. 2014. Modul Praktikum
Pengendalian Limbah Industri Program Studi Strata 1 Jurusan Teknologi Industri
Pertanian. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
Tanah A :
Kadar Nitrogen (%) :
:
:
: 0,343%
Tanah B :
Kadar Nitrogen (%) :
:
:
: 0,154%
ACC
No
|
Tanah
|
Vol. Titrasi (Va)
HCl 0,1 N
|
Vol. Titrasi (Vb)
Blanko
|
N Total (%)
|
1
|
A (hitam)
|
2,75 ml
|
0,3
|
0,343
|
2
|
B (hitam)
|
1,40 ml
|
0,3
|
0,154
|
Pembahasan :
1.
Deskripsi N.
2.
Faktor yang
mempengaruhi ketersediaan N.
3.
Fungsi, kekurangan dan
kelebihan N.
4.
Data.
5.
Tabel kriteria N dengan
SI dan korelasikan dengan hasil.
No comments:
Post a Comment